BENANG MERAH AJARAN ISLAM DARI NABI ADAM SAMPAI NABI MUHAMMAD

BENANG MERAH AJARAN ISLAM DARI NABI ADAM SAMPAI NABI MUHAMMAD

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
ILMU KALAM








Dosen pengampuh
Drs.Hj.Muzayyanah Mutasam Hasan,MA
Disusun oleh
1.     Imam Hanafi                      E03214006

PRODI TAFSIR HADIS
FAKULTAS USULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan maunahnya sehingga penyusun mampu menyelasaikan tugas makalah ini. Shalawat dan salam semoga tetap  tercurahkan kepada baginda rasulullah SAW yang telah merevolusi dunia dan mengankis manusia dari alam yang jauh dari nur ilahiyah menuju alam yang penuh dengan rahmatnya.
Islam merupakan agama yang bersifat normatif. Dalam artian islam condong pada ajaran-ajaran yang bersifat kepercayaan dan jadi,dan ajaran islam yang di anut oleh nabi nabi terdahulu itu sebenarya tujuanya sama yaitu untuk mengesakan sang ilahi,dari ini kami ingin membahas tentang BENANG MERAH AKIDAH ISLAMIYAH DARI NABI ADAM SAMPAI NABI MUHAMMAD
sepatah kata yang ingin disampaikan oleh penyusun bahwa makalah yang telah di susun ini masih jauh dari kesempurnaan. Karenanya kami sangat butuh bimbingan yang lebih konstruktif dari semua pihak terutama kepada dosen pengampuh mata kuliah ilmu kalam “Drs.Hj.Muzayyanah Mutasam Hasan,MA
”.
banyak hal yang harus disempurnakan dalam penulisan ini, baik dari sisi susunan kata, refrensi dan metode penulisannya. Karena hanya inilah yang bisa dipersembahkan oleh penyusun. Penyusun hanyalah manusia biasa yang tak pernah lepas dari salah dan lupa. Maka dengan itulah, kami sangat butuh pada sesuatu yang bisa menyempurnakan. Tiada gading yang tak retak, dan tiada manusia yang tak punya salah.
Surabaya, 4 September 2014
                                                                             Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I                         PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah …………………………………………………….. 1
B.     Rumusan masalah ………………………………………………………….. 1
C.     Tujuan masalah …………………………………………………………….. 2
BAB II            PEMBAHASAN
A.    Pengertian Islam …………………………………………. …………………3
B.     Sejarah Keimanan dan Ketauhidan sejak Nabi Adam a.s hingga Nabi Muhammad SAW ……………………………………………………............4.
BAB III          KESIMPULAN ………………………………………………………………..
                        DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 7



 BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang masalah

Agama Islam sudah ada sejak jaman nabi Adam sehingga Ajaran Agama Islam tidaklah yang di bawa oleh nabi Muhammad saja Ingatlah kata agama islam sudah ada sejak dulu sebelum nabi Muhammad (2:132) Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". Dengan kata lain bahwa yang dimaksud agama islam adalah tidak berarti hanya agama islamnya kaum nabi Muhammad, karena sebelum nabi Muhammad, sudah ada agama Islam yaitu mulai agama islam yang dianut oleh nabi adam dan nabi sebelum nabi Muhammad semua adalah agama islam, (4:162) Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mu'min, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur'an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. Ingatlah bahwa tiap ajaran agama islam dari agama islam yang dibawa nabi adam sampai dengan agama islam yang dibawa oleh nabi Muhammad, maka tiap agama yang dibawa nabi merupakan penyempurnaan agama sebelumnya, dengan kata lain bahwa seperti sabda nabi Muhammad bahwa diakhir zaman akan turun Imam Mahdi yang akan menyempurnakan agama islam yang dianut kaum Muhammad, pada zaman Imam Mahdi maka akan dibukakan semua rahasia dan ayat yang tersembunyi dalam al’qur’an, sehingga menjadi terang dan jelas makna tiap ayat alqur’an yang diturunkan pada nabi Muhammad.
B.    Rumusan masalah
Sesuia dengan adanya latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut
1.      Apakah islam itu?
2.      Apakah ajaran yang di anut sejak nabi adam sampai nabi muhammad?
C.      Tujuan masalah
1.      Menjelaskan agama islam pada zaman nabi
2.      Memberikan gambaran tentang sejarah intelektual ajaran nabi adam sampai nabi muhammad.
3.      Mengetahuai ajaran yang ada pada nabi adam sampai nabi muhammad.





















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Islam
Islam (Arab: al-islāmالإسلام  dengarkan (bantuan·info): "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaituAllah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia,[1][2] menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.[3] Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).[4]Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan"[5][6], atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Aspek kebahasaan
Islam berasal dari kata Arab "aslama-yuslimu-islaman" yang secara kebahasaan berarti "menyelamatkan", misal teks "assalamu alaikum" yang berarti "semoga keselamatan menyertai kalian semuanya". Islam atau Islaman adalah masdar (kata benda) sebagai bahasa penunjuk dari fi'il (kata kerja), yaitu "aslama" bermakna telah selamat (kala lampau) dan "yuslimu" bermakna "menyelamatkan" (past continous tense).
Kata triliteral semitik 'S-L-M' menurunkan beberapa istilah terpenting dalam pemahaman mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim. Kesemuanya berakar dari kata Salamyang berarti kedamaian.[7] Kata Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna "untuk menerima, menyerah atau tunduk" dan dalam pengertian yang lebih jauh kepada Tuhan.[8]



B.     Sejarah Keimanan dan Ketauhidan sejak Nabi Adam a.s hingga Nabi Muhammad SAW.

Iman adalah sikap jiwa untuk mempercayai dan menerima sesuatu sebagai benar: yaitu sikap jiwa “Sami’na Wa Atha’na”: mendengar dan mengatakannya serta mentaati sabda Illahi dengan sepenuh pendirian, memusatkan segala pengabdian hanya kepada-Nya, menyerahkan diri, hidup dan mati semata-mata kepada-Nya. Arti iman dalam islam yaitu dinyatakan dengan lisan, hati dan perbuatan, dimana iman selain mesti dibenarkan dengan kata-kata melalui lisan, juga harus diyakini benar-benar dalam hati serta diterapkan melalui perbuatan.
Kepercayaan terhadap Allah SWT dijelaskan didalam Tauhid, adapun Tauhid adalah ajaran yang meyakini keesaan Allah SWT.Tauhid merupakan inti dari seluruh ajaran Allah SWT yang disampaikan kepada manusia melalui para utusan-Nya.
Dalam sejarah perkembangannya aqidah tauhid telah ada sejak manusia pertama diciptakan yaitu nabi Adam a.s, Adam a.s merupakan rasul pertama yang membawa risalah ketauhidan di muka bumi ini, Adam a.s pertamakali mengajarkan ajaran aqidah tauhid kepada generasi pertama anak keturunannya akan tetapi seiring makin bertambah banyaknya keturunan Adam a.s dan mereka mulai tersebar di seluruh permukaan bumi maka sedikit demi sedikit aqidah tauhid yang di ajarkan oleh nabi Adam a.s mulai terkontaminasai oleh ajaran-ajaran baru yang bersumber dari hasil pemikiran anak keturunan Adam a.s maka munculah berbagai penyimpangan aqidah tauhid bahkan sampai meninggalakan aqidah tauhid itu sendiri seperti para penyembah berhala yang berkeyakinan bahwa berhala yang mereka sembah merupakan perantara yang mehubungkan mereka dengan Allah SWT dan keyakinan seperti ini sangat bertentangan dengan ajaran aqidah tauhid yang diajarkan oleh Adam a.s.
Setelah wafatnya nabi Adam a.s dan banyak manusia telah jauh meninggalakan aqidah tauhid yang di ajarkan Adam a.s maka Allah SWT mengestafetkan tugas menyebarkan risalah tauhid kepada rasul-rasul lain yang diutus-Nya. Setiap rasul diutus untuk mengajarkan aqidah tauhid yang sama yaitu Allah SWT itu esa dan tiada sekutu bagi-Nya, meskipun ada sedikit perbedaan akan tetapi perbedaan itu hanyalah dalam masalah cara penyampaian yang timbul karena situasi dan kondisi masyarakat yang berbeda-beda.
Perkembangan aqidah tauhid mengalami pasang surut sesuai keadaan zaman, terkadang banyak rintangan dan terkadang banyak dukungan. Pada zaman Rasulullah saw perkembangan aqidah tauhid diawali dengan banyaknya penentangan, khususnya dari kaum kafir quraisy, akan tetapi seiring berjalannya waktu akhirnya risalah tauhid yang dibawa oleh Rasulullah saw dapat diterima oleh banyak orang. Ajaran aqidah tauhid ketika Rasulullah masih hidup terjaga dengan baik karena stiap ada permasalahan yang berhubungan dengan masalah aqidah tauhid maka Rasulullah sendirilah yang turun tangan menyelesaikannya berdasarkan petunjuk Allah SWT melalui wahyu yang diturunkan-Nya seperti pada kasus perselisihan para sahabat tentang masalah qadar namun perselisihan itu berhenti ketika nabi Muhammad berkata kepada mereka “Apakah dengan ini kamu diperintahkan? Apakah dengan ini aku di utus?Aku tugaskan dirimu supaya kamu jangan berbantah-bantah pada qadar itu”.Dengan perkataan itu, akhirnya perdebatan antar sahabat terselesaikan dengan damai).
Setelah Rasulullah saw wafat, ajaran aqidah tauhid pada awalnya tidak terjadi perbedaan. Akan tetapi seiring makin berkembangnya agamaIslam, denganpengikut yang berasal dari berbagai wilayah dan suku bangsa maka mulailah terjadi perbedaan pendapat tentang aqidah tauhid, perbedaan di mulai ketika terjadi ke kisruhan politik dalam pemerintahan Islam di tandai dengan terbunuhya Ustman bin Affan. Pada masa inilah timbul berbagai kelompok yang berusaha mempertahankan pendapatnya dengan menggunakan dalil-dalil Al-Quran menurut penafsiran mereka sendiri yang diragukan kebenarannya sehingga terjadilah berbagai konflik yang menimbulkan banyak korban jiwa seperti Ghailan Ad-damsyiqi seorang qibti yang masuk Islam kemudian dihukum mati oleh khalifah Hisyam ibnu Malik (wafat 125 H) karena membicarkan masalah qodar dan semua ini sangat merugikan umat Islam.Akibatnya dakwah Islam terhambat, ketika itu umat Islam sibuk menyelesaikan konflik internalnya sendiri dari pada berdakwah.
Di akhir abad I Hijriyah wilayah kekuasaan Islam terbentang luas.Ajaran aqidah tauhid pada waktu itu disampaikan dengan pemahaman yang cemerlang, iman yang hebat dan kesadaran yang hebat. Akibat dari perkembangan dakwah Islam tersebut, Islam berinteraksi dengan peradaban-perdaban dan agama-agama bangsa lain yang telah memeluk Islam maka terjadilah kontaminasi terhadap ajaran aqidah tauhid murni oleh para muallaf yang berasal dari bangsa lain dengan berbagai perdaban-perdaban dan agama-agamanya. Oleh karena itu untuk menjaga kemurnian aqidah tauhid maka para ulama mulai membahas aqidah tauhid dari berbagai segi (Syamsudin Ramadhan, 2003:7-8). Usaha para ulama ini melahirkan kitab-kitab tentang aqidah tauhid seperti kitab al-ma’rif karya Ibnu Qutaibah, kitab fathul majid karya Sulaiaman bin Abdullah bin Abdul Wahab. Kitab-kitab ini berusaha menjaga kemurnian aqidah tauhid sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
Perkembangan aqidah tauhid dari masa kemasa terus mengalami perubahan menyesuaikan dengan keadaan zaman seperti lahirnya ajaran Islam liberal di zaman modern.
Jadi, tauhid dalam sejarah kehidupan manusia telah ada sejak manusia pertama diciptakan yaitu Adam a.s kemudian penyebaran risalah aqidah tauhid diteruskan oleh rasul-rasul setelah Adam a.s. Aqidah tauhid dalam perkembangannya banyak mengalami perubahan sesuai dengan keadaan zaman. Pada masa Rasulullah saw aqidah tauhid terjaga dengan baik karena setiap ada permasalahan yang berhubungan dengan aqidah tauhid Rasulullah saw sendirilah yang turun tangan untuk menyelesaikannya barulah setelah Rasulullah saw wafat banyak terjadi perbedaan tentang aqidah tauhid disebabkan semakin berkembangya agama Islam dengan ragam latar belakang para pemeluknya.















BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
1.        Islam itu agama yang di anut oleh nabi nabi nabi terdahulu yang mana isi dari agama islam itu untuk menyembah kepada sang penciptanya dan mengagungkan ketuhanananya.
2.        Benang merah ajara nabi adam sampai nabi Muhammad sesungguhnya sama cuman yang membedakaan dari agama itu masalah ketauhitanya yaitu nabi nabi terdahulu itu juga menganut ajaran tapi ajaranya ajaran ttauhid






















DAFTAR PUSTAKA

Wahid, Din. “Ja’fari, Madzhab”. Nina M.Armando (et.al.). Ensiklopedi Islam, Vol. III. Jakarta: Ichtiar baru Van Hoeve, 2005.
MKD, Ilmu kalam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2011.
Ibid., 285.
http://www.ajaran-islam.com/























Tag : tutorial
0 Mayu kana' jhek rasarah jhek kun becah malolo tang blog rea mara komentari blog rea se ajudul "BENANG MERAH AJARAN ISLAM DARI NABI ADAM SAMPAI NABI MUHAMMAD"

Back To Top